Sikap seorang muslim yang kena musibah (catatan kecilku) -
Hidup kadang memang tak seindah yang kita bayangkan. Kadangkala impian atau harapan kita berbalik arah dari apa yang sangat kita harapkan. Seringkali kegagalan tadi sangat mengganggu konsentrasi kita untuk fokus kembali menatap masa depan yang ingin kita capai.
Pikiran kita tidak menentu sehingga apa yang kita lakukan kadangkala tidak maksimal. Malah terkadang hasilnya sangat mengecewakan.
Apapun yang kita hadapi baik itu persoalan besar atau kecil baiknya kita hadapi dengan tenang.
Langkah langkah apa yang bisa kita lakukan untuk kembali seperti keadaan semula sehingga hal tersebut tidak membuat kita lupa melakukan tugas dan kewajiban kita seperti biasanya.
- MENGIKHLASKAN APA YANG TELAH TERJADI
Manusia hidup tak pernah mengetahui apa yang akan terjadi pada kehidupan yang akan kita jalani. Baik itu kehidupan sekarang maupun kehidupan yang akan datang. Seringkali musibah yang tidak kita harapkan datang menimpa kita. Tanpa kita siap untuk menghadapinya. Kita terkejut, shock dan bahkan kita tidak siap ketika itu menimpa kita. Malah kadang kadang musibah itu datang beruntun dalam waktu yang hampir berdekatan jaraknya. Seperti yang saya dan keluarga alami sekarang ini.
Kepergian ayahanda tercinta yang amat tiba tiba mengejutkan kami sekeluarga. Walaupun selama ini kami semua telah mengetahui akan sakit yang diderita beliau. Seringkali ayahnda harus keluar masuk rumah sakit dan kemudian keluar dalam keadaan sehat. Dan kemudian masuk kembali seperti umumnya orang tua yang mudah terkena penyakit. Kami semua mengharapkan masih bisa melihat beliau sehat seperti harapan kami selama ini.
Belum genap seratus hari kepergian ayahanda tercinta, kami harus kembali kehilangan ibunda tercinta. Ibu yang selama ini jarang keluar masuk Rumah Sakit seperti ayah kali ini harus mengalami sakit yang cukup berat sehingga akhirnya beliau harus dirujuk ke Rumah Sakit Provinsi dikarenakan ketiadaan alat kesehatan yang tidak memadai didaerah.
Apalah daya seminggu setelah kami berhasil membawa ibunda ke Rumah Sakit Provinsi kami harus rela melepaskan dan kehilangan ibunda kami tercinta. Beliau meninggal di ruangan Icu setelah saran dari dokter karena ruangan biasa tidak mendukung untuk kesembuhannya.
Kesedihan kami sekeluarga yang paling dalam karena belum sempat untuk melihat ibu pergi ketanah suci seperti keinginan beliau. Padahal keberangkatan waktu itu tinggal sepuluh hari lagi. Namun Allah lebih menyayangi ibu kami sehinga beliau mengambilnya dari kami. Kami yakin niat ibunda telah dicatat oleh Yang Maha Kuasa sebagai ibadah bagi beliau. Aamiin.
- BERUSAHA TABAH DALAM MENGHADAPI COBAAN
Tentu tak mudah bagi kita semua untuk bisa menerima cobaan yang Allah berikan kepada kita. Begitu juga dengan penulis dan keluarga. Musibah beruntun yang kami alami sangatlah membuat jiwa kami terguncang. Kami merasa kehilangan figur orang tua yang selama ini selalu ada buat kami. Kami merasa tak tahu harus kemana dan pada siapa kami harus mengadu seperti selama ini. Orangtualah yang selama ini menjadi penyemangat kami, yang setia mendengar keluh dan kesah kami. Dan siap sedia membantu kami ketika kami sedang dilalnda sedih dan susah. Dan juga merekalah yang senantiasa memberi nasehat dan doa buat kami anak anaknya.
Tapi kami sadar dan berusaha untuk tabah. Berusaha memahami bahwa tak da yang kekal didunia ini. Begitu juga dengan kehidupan. Siapapun akan kembali kepadaNya, tanpa seorangpun mengetahui kapan waktunya akan tiba bagi kita. Kami percaya ada yang datang dan akan ada yang pergi dalam kehidupan ini. Sehingga walaupun cukup lama kami harus menyesusaikan diri dengan keadaan yang sekarang. Berusaha tabah menjalani hari hari yang akan kami lewati nantinya.
- MENYIBUKAN DIRI DENGAN KEGIATAN YANG POSITIF
Waktu akan terasa lama jika kita hanya meratapi nasib dan apa yang terjadi pada diri kita.
Dengan kepergian kedua orangtua kami , kami semua berusaha untuk menyibukkan diri dengan kegiatan atau hal hal positif yang kami lakukan. Kami berusaha untuk senantiasa mendoakan beliau dan berusaha menyelesaikan semua tugas dan tanggung jawab kami sebagai anak kepada orangtua kami yang telah meninggal dunia.
Alhamdulillah satu persatu dapat kami selesaikan. Semua urusan walaupun pada awalnya ribet dan sulit akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Kami bisa kembali menjalani kehidupan seperti semula walaupun masih berat baagi kami semua menjalaninya. Insyaallah jika waktu kita habiskan untuk melakukan hal hal baik dan ibadah semua akan terlewati nantinya. Tentunya kami juga ingin mereka kelak bangga bisa memiliki kami anak anaknya.
- BERSERAH DIRI KEPADANYA, KARENA SEMUA AKAN INDAH PADA WAKTUNYA
Tak semua rencana baik yang kita harapkan akan berakhir dengan baik pula. Hambatan, rintangan, pasti kerap kita harus lalui. Insyaallah dengan berserah diri kepadaNya kita akan bisa melepaskan beban yang menimpa kita.
Begitu juga dengan kami sekeluarga besar. Kami yakin rencana Allah jauh lebih baik dari pada rencana kami manusia. Allah yang lebih tau apa yang pantas dan belum bagi kita. Karena kita manusia hanya menjalani peran bagi diri kita masing masing. Tinggal kita sekarang yang harus berusaha melakukan apapun sebaik mungkin dan senantiasa berdoa kepadaNya. Karena apapun yang kita lakukan semua tanpa doa dan usaha mungkin hasilnya nanti tak akan maksimal. Insyaallah semua akan indah pada waktunya seperti yang kita harapkan. Cobaan atau ujian mungkin hanyalah peringatan kecil dariNya agar kita senantiasa dapat bersyukur dan ikhlas menerima semua dengan lapang dada.
Demikianlah uraian dari saya semoga akan ada hikmah bagi kita.
https://www.farizza2612.blogspot.com/
Comments
Post a Comment