Kemarin pas mau beli bensin di eceran gak sengaja ketemu sama ibu ibu yang sudah tua sambil berjalan dan membawa jualannya yang gak seberapa banyaknya. Kasian batinku, sudah tua tapi masih harus keliling untuk berjualan dan itupun dilakukan dengan berjalan kaki.
Ibu itu kemudian berhenti sejenak di kursi yang ada didekat jualan bensin tersebut. Dia tersenyum kepadaku. Dan akupun membalas senyuman ibu tua tersebut. Terlihat sekali kalau ia lelah dan mungkin mau beristirahat sebentar untuk kemudian melanjutkan jualannya berkeliling lagi.
Nyees hati ini langsung berdetak membayangkan perjuangan ibu itu yang harus berusaha sedemikiannya untuk kelangsungan hidupnya. Langsung saja secara spontan kuberi sisa uang kembalian beli bensin tadi. Memang gak seberapa nilainya tapi aku berharap bisa menambah uang buat ibu tersebut untuk dibawa pulang kerumahya. Sambil tersenyum ibu itu mengucapkan terima kasih kepadaku. Kemudian ibu itupun berlalu dari hadapanku.
Kejadian kemarin membuat aku sempat berfikir betapa aku sebenarnya lebih beruntung daripada ibu tersebut. Setidaknya aku tidak harus berjalan kaki dan keliling untuk berjualan. Walaupun untuk sekarang ini baru sepeda motor yang aku punya. Aku jadi tidak perlu terlalu capek untuk mencapai tempat yang aku tuju.
Seringkali kita terlalu banyak mengeluh kurang ini kurang itu dalam kehidupan kita sehari hari. Padahal begitu banyak nikmat Allah yang telah kita terima. Tetapi sifat manusia jugalah yang selalu merasa kurang. Tak pernah merasa hidup kita lebih.
Padahal kita telah diberi nikmat yang begitu banyak olehNya. Kita bisa bernafas dan menghirup udara yang segar setiap harinya. Bisa melihat matahari terbit dipagi hari dan kembali tenggelam disore hari. Dapat menikmati. Pemandangan alam yang indah dan maha luasnya ciptaan Allah. Bisa makan dan minum dengan nikmatnya, dan diberi pula kita kesehatan sehingga kita bisa melakukan kegiatan sehari hari dengan sempurna.
Memiliki keluarga dan sahabat yang baik dan peduli kepada kita. Juga bisa memiliki teman dimanapun tempatnya tanpa batas. Tentunya dengan kecanggihan teknologi sekarang ini. Dan begitu banyak lagi nikmat lainnya yang telah Tuhan berikan kepada kita semua hambanya.
Kadangkala dengan semua nikmat itu kita malah menjadi lupa diri dan sering lalai bersyukur padaNya. Aku jadi teringat betapa seringnya akhir akhir ini aku mengeluh dan menganggap hidupku. jauh lebih susah dari pada mereka yang sering aku anggap hidupnya berlebih. Mungkin ada baiknya jika kita tak perlu sering sering melihat kehidupan orang lain diatas kita. Tetapi sesekali lihatlah kehidupan orang lain yang lebih susah dari kita. Atau dibawah kita tetapi mereka dapat menerimanya dengan lapang dada.
Seketika teringat pula pesan almarhumah ibunda untuk senantiasa bersyukur apapun keadaan kita. Insyaallah jika kita senantiasa bersyukur Allah akan menambah nikmat yang lebih kepada kita.
Semoga pula ibu tua yang aku temui kemarin senantiasa diberi kesehatan dan rezeki yang lebih dari Allah. Aamiin ya robbalalamin.
https://www.farizza2612.blogspot.com/
Comments
Post a Comment