SERUNYA JALAN JALAN KE MOJOKERTO

Ini cerita pengalamanku dan keluarga besar sewaktu pergi ke Kota Mojokerto.

Tanggal 2 Juli 2019, aku dan keluarga besar bersiap siap untuk berangkat. Kami start dari kota kami tercinta Lubuklinggau, Sumatera Selatan. Tentu saja persiapan jauh jauh hari sudah banyak kami lakukan. Disamping persiapan fisik supaya tetap sehat, tentunya juga biaya harus kami pikirkan. Sebenarnya ini bukanlah murni liburan, tetapi kami kesana dalam rangka menghadiri Resepsi pernikahan adik bungsu laki laki kami yang tersayang pastinya. Karena pas waktunya dengan musim liburan anak anak sekolah, jadi kami berencana untuk sekalian liburan.

Berhubung tempat yang dituju sangat sangat jauh, maka kami memutuskan hanyalah keluarga inti dan kerabat terdekat yang ikut mendampingi. Karena kedua orang tua sudah tidak ada, tentunya kami saudara saudara dan keponakanlah yang wajib hadir.

Baca juga : Kesehatan mu investasi mu


Oke langsung saja aku ceritakan ya. Kami berangkat dari Lubuklinggau jam 15.00 WIB. Kami memang sengaja berangkat sore hari supaya nyaman. Jangan ditanya gimana sesaknya didalam mobil. Karena meskipun kami berangkat sebanyak tiga mobil, tapi karena tujuan yang jauh masing masing kami membawa koper yang lumayanlah. Karena takut ada apa apa dijalan. Misalnya mabok dijalan, pakaian basah karena suatu hal, dan lain sebagainya. Apalagi sebagian dari kami banyak juga anak anak.

Rencana kami akan melalui jalur lintas tengah sumatera. Sudah terbayang olehku perjalanan yang pasti amat sangat melelahkan. Tapi karena perginya beramai ramai jadi kami putuskan untuk melakukan perjalanan secara santai saja. Kalau pas waktunya mau istirahat ya berhenti sebentar,  habis itu lanjut lagi. Apalagi masing masing mobil gak ada sopir cadangan. Alias bawa sendiri. Jadi harus mikir yang bawa kendaraanya juga dong.

Nah terbukti baru nyampe kota Lahat aja sudah pada berhenti. Ada yang jajan bakso, ada yang makan nasi, ada yang beli apa sesuai selera. Kebetulan pas disana hujan turun sangat deras. Jadi menunggu dulu sebentar sambil menikmati santapan. Tak berapa lama, akhirnya perjalanan kami lanjutkan lagi.

Terus terang selama dalam perjalanan aku biasanya jarang minum atau ngemil dimobil. Apalagi kalau masih diawal awal perjalanan. Aku lakukan itu biasanya untuk menghindari mual. Tapi kalau yang lain sih beda beda ada yang tidur  ada yang ngemil, ya terserah deh suka suka asal dibuat enak aja.

Kota kota yang kami lewati diantaranya Tebing tinggi, Lahat, Muara Enim, Prabumulih, Baturaja, Martapura, Bukit Kemuning. Kami berhenti lagi tengah malam untuk makan dan beristirahat di Kota bumi. Setelah merasa cukup untuk beristirahat kami melanjutkan perjalanan. Entah kota kota apa saja yang kami lalui, karena malam hari dan mengantuk aku cuma sesekali bangun untuk melihat sejenak sudah sampai  dimana.

Tak terasa pagi hari kami  sudah memasuki gerbang tol terbanggi besar bakauheni. Jarak tol antara terbanggi besar - bakauheni kurang lebih 140 km dan kami tempuh kurang lebih selama 2 jam perjalanan. Karena masih lumayan baru belum ada  rest areanya ada juga masih dalam keadaan darurat. Mungkin baru akhir tahun ini baru akan dibangun. Akhirnya kamipun sampai juga digerbang tol Bakauheni. Dan bersiap siap untuk naik kekapal feri. Kapal yang akan membawa kami menuju pulau Jawa.

Berada diatas kapal feri sungguh merupakan pengalaman yang mengesankan bagiku dan keluarga. Biarpun ini bukan kali pertama aku dan keluarga naik kapal feri ini. Tapi ada juga diantara yang ikut, belum pernah naik kapal feri ini. Jadi kesempatan buat mengabadikan moment inipun tak dilewatkan begitu saja.

Cekrek cekrek lewat handphone dan kamera pun dimulai. Ada yang fhoto selfie dan ada juga fhoto beramai ramai. Kami semua merasa senang dan gembira. Bisa pergi ramai ramai bersama keluarga besar. Apalagi melihat lautan yang begitu luas.Sungguh Maha Besar Allah dengan segala ciptaanNya. Aku merasa begitu kagum melihat gumpalan awan dibatas cakrawala yang tanpa batas ini. Sembari berdoa dalam hati semoga dilancarkan perjalanan kami diatas kapal feri ini.

Lebih kurang 2 jam berada  dikapal feri kami pun akhirnya sampai dengan selamat dipelabuhan Merak. Kamipun melanjutkan perjalanan kami yang masih lumayan jauh. Memasuki pulau jawa kami tak perlu khawatir lagi karena semua jalan sudah terhubung oleh tol.

Apalagi dengan adanya Tol Trans Jawa yang siap menjadi alternatif jalan darat bagi mereka yang ingin bepergian kemanapun dipulau Jawa. Dengan adanya tol ini maka jarak tempuh dari ibukota Jakarta kekota kota diwilayah Jawa pun semakin singkat. Tinggal kita yang perlu berhati hati dan waspada karena arus lalu lintas yang sangat padat dan kendaraan yang lalu lalangpun biasanya cukup ngebut.

Aku berusaha menikmati perjalanan ini meskipun terus terang saja badan sudah sangat capek dan butuh istirahat. Satu hari sudah kami diperjalanan. Badanpun rasanya sangat gerah karena belum kena air. Ohya tarif Tol Merak Mojokerto lebih kurang 650 ribu rupiah.

Tepat jam  12 malam kami pun baru  sampai di Tol Cipali tepatnya di rest area km 130. Kami semua memutuskan untuk beristirahat lebih lama disini. Yang mau makan ya silahkan, atau mungkin mau tidur dulu sebentar gak masalalah jadi terserah. Karena kalau dipaksakan melanjutkan perjalanan kasihan dengan adik, suami dan sopir cadangan yang membawa kendaraan. Pasti sangat ngantuk dan lelah.

Setelah istirahat yang cukup kami pun melanjutkan perjalanan kami.