Kereta Api Transportasi Favoritku

Bicara soal transportasi di Indonesia tentulah sangat menarik. Inilah sebagian kisah pengalamanku menggunakan salah satu jenis transportasi yang ada di Indonesia. Salah satunya adalah naik kereta api dari Palembang Lubuklinggau dan sebaliknya dari Lubuklinggau ke Palembang. Kejadiannya kurang lebih satu tahun yang lalu tepatnya bulan Juli 2016.

Waktu itu aku dan keluarga besar sedang membawa ibu berobat kerumah sakit propinsi karena rujukan dari rumah sakit daerah yang harus membawanya berobat kesana. Karena sudah beberapa hari menemani ibu di palembang aku yang kebetulan juga bekerja sebagai karyawan memutuskan untuk pulang dahulu sebentar ke Lubuklinggau. Pada waktu aku tinggalkan kondisi ibu belum begitu membaik tetapi ibu masih sadar dan aku juga sudah meminta ijin pada beliau untuk pulang dulu sebentar. Dan akan segera kembali lagi. Waktu itu keluargaku yang lain juga banyak yang menjaga ibu. Sejujurnya aku begitu khawatir sewaktu akan meninggalkan ibu.

Baca juga : KETIKA AKU MULAI LELAH


Ohya aku memesan tiket kereta api waktu itu melalui sebuah minimarket yang ada disekitar rumah sakit tersebut. Sengaja aku ambil yang ekonomi karena disamping biayanya cukup murah dan jam keberangkatannya pada pagi hari. Setelah mendapatkan tanda bukti untuk penukaran tiket aku kembali kerumah sakit untuk kembali menjaga ibuku.

Keesokan harinya sesuai dengan jadwal keberangkatan, satu jam sebelumnya aku sudah siap siap berangkat menuju stasiun kertapati. Tidak begitu jauh jaraknya dari rumah sakit kurang lebih dua puluh menit. Aku diantar oleh sahabat SMP ku yang sudah lama sekali kami tidak bertemu. Dan masih baik padaku. Kebetulan rumahnya tidak begitu jauh dari rumah sakit tersebut. Waktu itu aku diantar pakai motor oleh sahabatku bersama dengan anaknya yang masih kecil.

Sesampainya distasiun aku segera berlari untuk menukarkan tiket keretaku. Mungkin karena aku yang waktu itu sendiri dan sedikit linglung karena memikirkan kondisi ibuku tidak sempat lagi untuk melihat dimana tempat untuk menukar tiket tersebut. Yang aku ingat waktu itu ada seorang anak muda yang bertanya mau kemana dan mau apa. Aku jawab saja mau menukar tiket kereta. Langsung saja dia berinisiatif untuk membantuku. Aku yang pada dasarnya memang tidak pernah menaruh curiga apapun kepada orang termasuk yang belum aku kenal langsung mengiyakan saja.Tidak sampai lima menit dia sudah datang kembali membawa tiket yang asli. Waktu itu dia memaksa aku untuk meminta uang sebesar tiga puluh ribu rupiah sebagai jasanya. Aku baru sadar orang ini calo atau sengaja mencari mangsa seperti aku. Aku protes waktu itu tapi karena aku buru buru dan tidak mau ribut aku beri saja uang sebesar dua puluh ribu untuknya. Pas aku lihat sekeliling ternyata tempat untuk menukar tiket tak jauh dari tempatku berdiri.

Oh My God batinku waktu itu kenapa aku begitu bodohnya. Padahal bukan baru sekali ini aku pergi sendiri. Mungkin karena pikiranku yang sedang kacau mempengaruhi kondisi tubuhku juga. Aku rasanya ingin marah tapi tak kuasa. Yang aku tau aku harus segera buru buru naik ke kereta agar aku tak ketinggalan. Sangat disayangkan kalau disekitar stasiun masih begitu banyak orang orang yang seperti itu yang begitu dengan mudahnya mencari uang kepada  orang orang seperti aku. Buru buru aku naik ke kereta setelah melewati proses pemeriksaan KTP dan sebagainya.

Sudah cukup lama juga aku tidak naik kereta api ekonomi ini. Dan aku lihat sudah  banyak sekali perubahan yang cukup meningkat diantaranya kenyamanan didalam gerbong kereta api, dan fasilitas lainnya yang sudah cukup banyak diperbarui dari selama ini rata rata fasilitas peralatan yang tadinya tidak berfungsi menjadi berfungsi dengan baik. Juga pelayanan dari kru kereta yang cukup ramah. Karena terburu buru aku pun tidak sempat membawa minuman dan sarapan. Jadi kunikmati saja sarapan dari restorasi yang aku pesan. Lumayan rasanya dan harganya pun cukup murah. Tapi sayang menurutku agak lama penyajiannya.

Alhamdulillah pukul lima sore sesuai jadwal aku telah sampai ketempat tujuanku dengan selamat. Keesokan harinya aku kembali naik kereta lagi ke Palembang karena mendapatkan kabar soal ibu yang koma keadaanya. Kali ini aku naik kereta api bisnis berdua bersama keponakan. Untung saja tiket kereta masih bisa didapat langsung di stasiun. Perjalanan yanģ harusnya aku nikmati menjadi tak berarti bagiku. Mungkin karena aku cape ditambah lagi kenyamanan dikereta membuat aku bisa sedikit tertidur. Keretapun tiba menjelang subuh sesuai dengan jadwal tiba. Sambil menunggu adik yang menjemput kami distasiun aku nikmati dan perhatikan ruang tunggunya sekarang sudah sangat nyaman dan aman. Sungguh suatu kemajuan bagi Kereta Api Indonesia.

Aku sama sekali tak menduga kalau pada malam harinya aku dan keluargaku harus kembali pulang kerumah orangtuaku di Lubuklinggau. Tapi kali ini tidak menggunakan kereta. Melainkan naik mobil Ambulance untuk membawa almarhumah ibuku. Ternyata pengobatan kami harus terhenti sampai disini. Allah lebih sayang kepada ibuku. Inilah sedikit cerita sedihku bersama keluargaku.

Kedepannya aku berharap semoga Kereta Api Indonesia terus berbenah baik dari segi infrasruktur, pelayanan.dan sebagainya seperti yang sedang tampak dalam gambar dan terus tunjukkan kemajuan di berbagai bidang dan layanan. Pembelian tiket yang sudah online dan juga harga yang cukup merakyat harus terus dilakukan. Harapanku bersama penumpang lainnya semoga kereta api terus dapat meningkatkan pelayanan lainnya. Misalnya setiap penumpang juga mendapatkan minuman minimal air mineral secara gratis dan fasilitas keamanan lainnya disekitar lingkungan stasiun dan didalam kereta. Juga tempat duduk yang semakin nyaman tentunya. Semoga kereta api dapat menjadi alat transportasi favorit masyarakat Indonesia yang murah, aman dan merakyat. Selamat Ulang Tahun PT. Kereta Api Indonesia.

http://www.farizza2612.blogspot.com/